12.3 C
New York
Thursday, November 21, 2024

Buy now

spot_img

Apakah Orang Kristen Boleh Minum Alkohol?

Apakah boleh orang kristen minum minuman beralkohol? Bukankah di Luar negeri bahkan orang biasa minum bir?

Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh anak muda dan mereka mencari pembenaran. Ya benar di Alkitab ada kisah2 dimana orang mabuk oleh anggur. Alkitab tidak secara jelas melarang kita untuk minum minuman beralkohol, namun ada batasan yang pasti yaitu:

  1. Tidak boleh kecanduan
  2. Tidak boleh sampai mabuk

Bagaimana jika sudah kecanduan?

Kecanduan ini bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga dapat menjerumuskan mereka ke dalam dosa dan menjauhkan mereka dari Tuhan.

Berikut beberapa pendapat saya mengenai cara mengatasi kecanduan minum alkohol, disertai dengan ayat Firman Tuhan pendukungnya:

1. Menyadari Permasalahan dan Mencari Pertolongan

Langkah pertama adalah dengan mengakui bahwa minum alkohol secara berlebihan adalah sebuah permasalahan yang perlu diatasi. Hal ini penting untuk membangun tekad dan komitmen untuk sembuh. Firman Tuhan dalam Amsal 23:35 mengingatkan, “Janganlah minum anggur terlalu banyak, jangan sampai kau mabuk karena minuman keras.”

2. Berdoa dan Bersandar kepada Tuhan

Kekuatan untuk melawan kecanduan datang dari Tuhan. Melalui doa dan permohonan, kita dapat memohon kekuatan, hikmat, dan pertolongan dari-Nya. Filipi 4:13 berkata, “Saya dapat melakukan segala sesuatu dalam Dia yang memberi saya kekuatan.”

3. Bergabung dengan Komunitas Kristen dan Mendukung Satu Sama Lain

Komunitas Kristen dapat menjadi sumber dukungan dan dorongan yang sangat berharga dalam proses pemulihan. Berbagi pengalaman dan saling menguatkan dapat membantu individu yang berjuang melawan kecanduan untuk tetap di jalan yang benar. Ibrani 10:25 mendorong kita untuk, “Janganlah meninggalkan kebiasaan untuk berkumpul bersama, tetapi sebaliknya saling menyemangati, dan terlebih lagi dalam melihat hari Tuhan yang semakin dekat.”

4. Mencari Bantuan Profesional

Jika kecanduan sudah parah, mencari bantuan profesional seperti psikolog, psikiater, atau konselor adiksi sangatlah penting. Mereka dapat membantu individu untuk memahami akar permasalahan dan mengembangkan strategi pemulihan yang tepat. Yakobus 5:14 berkata, “Jika ada di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil penatua jemaat, dan niechlah mereka mendoakannya, sambil mengolesinya dengan minyak atas nama Tuhan.”

5. Mengubah Pola Hidup dan Menemukan Aktivitas Positif

Pemulihan dari kecanduan bukan hanya tentang berhenti minum alkohol, tetapi juga tentang membangun kembali kehidupan yang sehat dan positif. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi, dan menemukan hobi atau aktivitas yang positif. 1 Korintus 6:19-20 mengingatkan, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu? Roh Kudus itu kamu terima dari Allah dan Ia bukan milik kamu sendiri. Kamu telah dibeli dengan harga yang tinggi. Sebab itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

6. Memaafkan Diri Sendiri dan Terus Maju

Proses pemulihan dari kecanduan tidak selalu mulus. Ada kalanya individu mengalami kekambuhan. Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki proses dan waktu pemulihan yang berbeda. Yang terpenting adalah untuk tidak menyerah, terus berusaha, dan memaafkan diri sendiri atas kesalahan di masa lalu. Roma 8:1 berkata, “Sebab tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”

Ingatlah, pemulihan dari kecanduan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Dengan pertolongan Tuhan, komunitas yang mendukung, dan tekad yang kuat, setiap individu dapat mencapai kemenangan atas kecanduan dan menjalani hidup yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera.

Beberapa ayat Firman Tuhan lain yang dapat menjadi penguat:

  • Galatia 5:22-23: “Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kemurahan hati, iman, kelemahlembutan, penguasaan diri. Terhadap orang-orang seperti itu tidak ada hukum.”
  • Efesus 4:31-32: “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, perselisihan, fitnah, baik dengan segala kekejian, biarlah itu semuanya disingkirkan dari antara kamu. Dan hendaklah kamu ramah seorang kepada yang lain, penuh kasih sayang dan saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus telah mengampunimu.”
  • Yesaya 55:7: “Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia berbalik kepada TUHAN, maka Ia akan menunjukkan belas kasihan yang besar kepadanya, dan kepada Allah kita, karena Ia rela mengampuni.”

Related Articles

Stay Connected

2,300FansLike
5,400FollowersFollow
5,211FollowersFollow
spot_img
spot_img

Latest Articles