Jawabannya secara jelas tentu saja adalah orang tua. Kan dia masih sebatas pacar belum istri/suami. Beda ya kalau sudah menikah, maka kita adalah keluarga baru dan semestinya pasangan kita adalah cerminan dari diri kita sendiri, jadi harus berbeda urutannya.
- Tuhan Yesus
- Pasangan (istri/suami)
- Orang tua
Tapi… jika masih pacaran, maka itu berbeda. Kalau orang tua toksik atau ada pertimbangan yang logis gimana? Misalnya sang pacar meminta kamu untuk nanti setelah menikah tinggal bersama ibunya, sementara kamu ngga mau karena berbagai pertimbangan. Gimana tuh?
Nah ada beberapa panduan yang mungkin bisa Anda lakukan:
1. Dengarkan Suara Hati dan Intuisi
Alkitab dalam Amsal 3:5-6 mengingatkan, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri. Dalam segala pekerjaanmu akuilah Dia, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Suara hati dan intuisi adalah karunia Tuhan yang dapat menuntun kita ke arah yang benar. Dengarkan dengan seksama apa yang dikatakan hati nurani Anda. Apakah pilihan Anda sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan Anda? Apakah itu membuat Anda merasa damai dan bahagia?
2. Pertimbangkan Nasihat Orang Tua dengan Penuh Hormat
Efesus 6:1-3 berkata, “Hai, anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena ini adalah benar.”
Orang tua memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak dan ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka. Dengarkan nasihat mereka dengan penuh hormat dan pertimbangkan dengan seksama. Namun, perlu diingat bahwa mereka tidak selalu mengetahui apa yang terbaik untuk Anda.
3. Berkomunikasi Terbuka dan Jujur dengan Pasangan
Komunikasi yang terbuka dan jujur ​​sangat penting dalam setiap hubungan, termasuk dengan pasangan. Bicarakan dengan pasangan Anda tentang kekhawatiran dan perasaan Anda terkait pilihan ini. Dengarkan juga dengan seksama sudut pandang mereka.
4. Carilah Bimbingan dari kakak rohani atau hamba Tuhan
Jika Anda merasa bingung dan membutuhkan pencerahan, jangan ragu untuk mencari bimbingan dari tokoh rohani atau pemuka agama yang Anda percayai. Mereka dapat memberikan nasihat rohani dan membantu Anda menemukan solusi yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan Anda.
5. Berdoa dan Mintalah Hikmat Tuhan
Yakobus 1:5 mengatakan, “Jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia meminta kepada Allah—yang memberi dengan murah hati dan tanpa mencela—maka ia akan diberikan kepadanya.”
Berdoalah dan mintalah hikmat Tuhan untuk membimbing Anda dalam membuat keputusan yang tepat. Percayalah bahwa Dia akan memberikan jawaban yang terbaik untuk Anda.
Ingatlah bahwa tidak ada pilihan yang mudah. Setiap pilihan memiliki konsekuensi dan risikonya masing-masing. Yang terpenting adalah memilih dengan bijak berdasarkan nilai-nilai dan keyakinan Anda, serta pertimbangan yang matang terhadap semua aspek yang terlibat.
Semoga nasihat ini dapat membantu Anda dalam menghadapi dilema ini. Percayalah kepada Tuhan dan ikutilah jalan yang Dia tunjukkan untuk Anda.