Yohanes vs Yesus
Yohanes datang — ia berpuasa dan tidak minum anggur; dan orang-orang berkata, ‘Ia kemasukan setan!’ Sekarang Anak Manusia, datang — Ia makan dan minum; lalu orang-orang berkata, ‘Lihat orang itu! Rakus, pemabuk, kawan penagih pajak dan kawan orang berdosa.’ Meskipun begitu, kebijaksanaan Allah terbukti dari hasil-hasilnya.
Matius 11:18-19 BIMK
Pendekatan Yohanes dan pendekatan Yesus berbeda. Yohanes sering berpuasa, menjauhi anggur, sering di padang gurun, menyampaikan pesan dengan berteriak2. Yesus lebih sering di meja makan, “hang out” dengan org2 yg dianggap pendosa, suka mengajar dgn perumpamaan.
Orang yg tidak dewasa (diibaratkan anak2 di ayat 16-17) selalu akan menemukan kecacatan dari setiap cara dan gaya. Gaya Yohanes dianggap “kerasukan setan”. Gaya Yesus dianggap “rakus dan pemabuk”. Mereka yg dewasa akan menilai dari buah2 yg dihasilkan. Apakah suatu cara/gaya membuat org bertobat dan tulus mendekat kpd Tuhan? Ternyata keduanya dipakai Allah dengan caranya sendiri.
Hikmat Allah tidak berarti hanya ada satu cara yg tepat. Hikmat Allah mencakup beribu cara untuk meraih dan merengkuh setiap manusia yg unik dengan berbagai kompleksitasnya.
Blessed day!