Pengadilan

Konflik

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
‭‭1 Korintus‬ ‭6‬:‭2‬, ‭7‬ ‭TB‬‬

Setidaknya ada 3 kebenaran soal menangani konflik/dispute (terutama antar orang percaya) dalam penggalan paragraf ini.

Pertama, kita memiliki hikmat yang cukup utk mengatasi konflik. Apa yg kita hadapi saat ini masih ringan dibandingkan kehidupan yg akan datang, karena org2 percaya dimaksudkan utk menjadi hakim/pemimpin atas dunia.

Kedua, “perkara” di ayat 7 itu berarti “tuntutan” (secara hukum). Menuntut sesama org percaya saja sebenarnya sudah “kalah”. Orang percaya mendapatkan anugerah kasih dan hikmat untuk menyelesaikan masalah dgn damai, bukan dgn saling menuntut.

Ketiga, jika dlm sebuah konflik, kita adalah pihak yg dirugikan, kita diajar untuk tetap bersyukur. Dirugikan atau diperlakukan tidak adil adalah kesempatan untuk bersandar kpd Tuhan, membentuk karakter, dan mengasihi lebih dalam.

Easy to say, but hard to do. Tetapi kebenaran akan memerdekakan ketika kita mau melakukannya.

REFLEKSI:

Apakah Anda tipe orang yang suka menuntut balas atau mudah marah jika hak Anda diserobot atau diambil orang lain atau bahkan saudara seiman? Ingat Tuhan mau kita menyelesaikan dengan hikmat bukan dengan tuntutan

APLIKASI HARI INI:

Jika hari ini Anda dalam sebuah konflik, berdoa dan minta hikmat Tuhan untuk menyelesaikan dengan baik2

Blessed day!